Al Ilmu

Ilmu itu kita akan memahami makna sebenarnya itu cukup lama. Memnag kita sudah mendengarkannya dengan baik pada hari itu. dan seolah kita emmahami semua yang kita ketahui hari itu. Namun apakah dengan teori yang tertulis itu kita memahaminya? Dalam kasus praktek misalnya. Kita harus segera menerapkannya. Untuk memetik manisnya ilmu hal itu juga tidaklah cepat kita nikmati. kalau diceritakan bisa dipastikan nikmatnya itu bisa dikatakan tidak ada. Rasanya masih pahit dan cendrung tidak enak.

Inilah yang dimaksud dengan kita akan kelelahan dan merasa selalu bodoh. Pada akhirnya semua yang ada hari ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam bagaimana ilmu itu menjadi pondasi bahwa jika kita menginginkan kenikmatan yang benar-benar hakiki maka kita harus mencarinya.

Beberapa waktu setelah melewati semua masa yang berkaitan dengan dunia pembelajaran. Aku kini memetik hal yang tidak jarang didapatkan oleh kebanyakan orang namun aku mengetahui nikmatnya lezatnya ilmu itu. ilmu apa pun itu kita bisa pelajari. Namun ada satu ilmu yang tidak bisa kita pelajari semua namun harus diwariskan ke generasi bahkan terus lintas generasi. Jika kita ingin mempelajari ilmu seperti misalnya ilmu tentang trading seperti yang aku pelajari hari ini. itu hanya butuh waktu 21 hari bahkan sebulan kita sudah menyelesaikan semuanya secepat itu dan tahu bagaimana mengelola aset, menggandakannya, pada intinya mengelolanya.

satu hal yang paling aku rasakan adalah bagaimana jauhnya saya dari ilmu deen ini. Dienul Islam. Yang pernah aku pelajari dan kesabaran adalah penentunya. Ya bisa dikatakan bahwa aku sudah belajar banyak hal tentang ilmu dunia. Namun betapa pendidikan itu sangat berpengaruh bagi semua orang terutama saya. dari hasil evaluasi ini aku menyadari bahwa garda terdepan pendidikan kita adalah bagaimana ilmu akhirat itu sendiri yang semua ilmunya telah sempurna. Aku menyadari betapa ilmu akhirat itu penting. Dan jika benar-benar kita ingin mempelajari ilmu dunia kita cukup waktu 21-30 hari untuk fokus pada satu hal. Satu hal saja yang bisa menjadikan itu pondasi hidup untuk kepentingan akhirat kita. Ya semudah itu. Berbeda halnya dengan ilmu agama islam ini ialah ilmu yang luas, panjang dan tak pernah ada habisnya. cukuplah nasehat ini menjadi penting untuk selalu diingat.

“Sesungguhnya jalan ini panjang, proses menuju jalan ini panjang yang jenuh akan jenuh, yang jatuh akan jatuh, yang mundur akan mundur, yang putus asa akan putus asa, dan tersisalah sekelompok orang-orang beriman dan bersabar” (Syaikh abdullah Azzam).

Satu hal yang masih aku ingat adalah tentang begaimana hilangnya kesabaran saat itu adalah tentang Al ilmu yang membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga kita baru paham. tentang Why? Karena inilah pondasi awalnya.

Tinggalkan komentar