pico de la eternidad

Sejak kapan?
Sejak malam mendatangi terang. Ketika awan menembus bayang.
Menendang jutawan cakrawala pemikiran.
.
Kala itu kita membuka kesadaran, di tengah ambisi yang kian menerjang.
.
Cantigi seumur hidup akan hidup. Sejak kata tak ada timbal baliknya. Ku terbalik mendengar kicaunya. Menari-nari di tengah terangnya. .
Di dalam benak hendak berkata. Tetapi makna tak jadi memberikannya. Biarkan disana membawa berjuta warna. Tak kan Pernah. Tak Pernah ada. .
Pergi pun tak lama hendak kemana puncak ku bawa. Benarkah Fulanah hendak kemana?

Tinggalkan komentar